BERTEMPAT di Hotel Java Heritage Purwokerto, pertemuan para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi se-Indonesia diadakan. Pertemuan tersebut dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai hari Kamis sampai Sabtu, 21-25 September 2021. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 65 peserta baik negeri maupun swasta. Salah satu peserta yang hadir adalah fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo. Dekan, Dr. Ahmad Munir, M. Ag. dan Wakil Dekan, Dr. Iswahyudi, M. Ag. ikut menjadi peserta aktif dalam kegiatan tersebut.
Forum Dekanat Fakultas Dakwah dan Komunikasi se-Indonesia tersebut membicarakan hal-hal penting seperti pengembangan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang meliputi AD/ART, program kerja dan rekomendasi. Hal yang tidak kalah penting menjadi pembicaraan adalah tentang pengembangan sertifikasi profesi mahasiswa. Menjadi pemantik dalam kegiatan sertifikasi ini adalah Dra. Hj. Henny S. Widyaningsih, M. Si. dari Komisioner Bidang Data dan Informasi BNSP dan Dr. Rudi Saprudin Darwis, M. Si. dari LSPS Kemensos Republik Indonesia. Kedua narasumber tersebut memberi semangat agar perguruan tinggi, termasuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memberi sertifikasi keahlian bagi para mahasiswa. Hal ini penting agar para mahasiswa mampu bersaing dalam dunia kerja yang kompetitif tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. Sertifikasi keahlian di pihak lain sebagai bukti otentik dan jaminan pelaku usaha atas kemampuan yang dimiliki oleh lulusan.
Untuk mempertajam bahasan tentang peningkatan mutu lulusan, peserta dibagi dalam tiga komisi yaitu komisi 1 untuk membahas tentang sertifikasi profesi dan SKPI lulusan; komisi 2 membahas masalah akademik, kurikulum dan implementasi kurikulum MBKM; dan komisi 3 membahas tentang kemahasiswaan, SDM dan Asosiasi Profesi dan prodi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Melalui tiga komisi tersebut menghasilkan keputusan penting seperti semangat untuk membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di tingkat perguruan tinggi, pertemuan lanjutan yang akan dihadiri oleh WADEK 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk membahas tentang kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) serta membentuk jaringan kerjasama antar perguruan tinggi seperti lomba, kegiatan penelitian, penerbitan dan kegiatan kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi baik PTKIN maupun PTKIS.
Ketua Forum Suparto Sunoko, M. Ed., Ph. D., Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Jakarta mengatakan bahwa forum ini adalah forum di mana masalah-masalah Fakultas Dakwah dan Komunikasi dapat diselesaikan secara bersama. Berbagai contoh baik dari fakultas di suatu tempat dapat ditiru oleh fakultas di tempat lain. Forum ini berfungsi pula sebagai penyalur aspirasi untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah seperti masalah yang baru-baru ini muncul yaitu tentang alumni Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang tidak diterima saat pendaftaran PNS akibat numenklatur yang tampak dari luar berbeda tetapi sejatinya sama. Hal serupa disampaikan oleh ketua panitia sekaligus tuan rumah Prof. Dr. H. Abdul Basit, M. Ag., Dekan Fakultas Dakwah UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto.
Pada pertemuan ini, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo memanfaatkan kesempatan secara taktis dengan membuat nota kerjasama dengan 12 Fakultas Dakwah dan Komunikasi PTKIN dan PTKIS. 12 Fakultas Dakwah dan Komunikasi tersebut adalah berasal dari Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sultan Hasanuddin Banten, UIN Saizu Purwokerto, UIN Sumatera Utara Medan, UIN KHAS Jember, UIN Walisongo Semarang, UIN Raden Mas Said Surakarta, IAINU Kebumen dan lain-lain.
Semoga pertemuan Dekanat dan juga kesepakatan kerjasama ini akan mendorong Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo semakin MAJU dan BERMUTU. Amiin.