Minggu, 18 Agustus bertempat di Masjid Darrussalikin Kampus II IAIN Ponorogo diadakan Kajian kitab kuning. Acara yang bertajuk “Kajian Kitab Klasik Ngaji Kitab Al-Hikam Bersama KH. Imron Jamil” ini turut dihadiri oleh Dekanat FUAD, Kasubag Akademik, segenap dosen, mahasiswa serta masyarakat umum.
Dalam materi yang disampaikannya, Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Mojo Jombang, KH. Imron Jamil menjelaskan bahwa Amal itu tidak perlu dibanggakan. Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa pada penjelasan bab pertama Kitab Al-Hikam ini sangat jelas bahwa kita tidak boleh putis asa atas rahmat Allah SWT. Apabila mengerjakan ibadah, kita cenderung ge-er, berbangga diri, dan merasa sudah aman dari siksa dan ancaman hari akhir. Sedangkan ketika terlanjur berbuat maksiat, kita sering kali menunjukkan sikap menyesal yang berlarut-larut, pesimistis, bahkan putus asa dan lupa akan rahmat Allah. Orang tipe ini meyakini bahwa perbuatannya tersebut akan mengundang segala keburukan dan menutup segala pintu kebaikan. Ujung-ujungnya akan memunculkan anggapan bahwa setiap amal yang dikerjakan selalu bernilai sia-sia dan memutuskan untuk berhenti mengerjakannya. Boleh jadi dos akita seluas Samudra tapi rahmat allah seluas semesta. “Ungkap KH.Imron Jamil.
Kajian yang rutin diadakan setiap bulannya ini disambut antusias mahasiswa dan masyarakat umum. Masyarakat luar banyak yang mengikuti kajian kitab klasik ini karena pengaruh sosok KH. Imron Jamil yang punya pengaruh besar dikalangan masyarakat muslim di lingkup Ponorogo.
Menurut Riza Anggara Putra selaku panitia, besar harapannya semoga ngaji kitab Al-Hikam ini bisa menumbuhkan kecintaan kepada ilmu pengetahuaan terutama keilmuan Islam klasik yang dibungkus dengan media yang sesuai dengan zamannya. (Riza)