Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022, Rabu, 19 Oktober 2022 sivitas akademika Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah mengikuti acara istighotsah dan doa bersama yang digelar oleh IAIN Ponorogo. Kegiatan ini bertempat di Masjid Darussalikin Kampus 2. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Mukhibat, M.Ag., Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag., Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Aksin, M.Ag., Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. H. Samsi, M.M., para Dekan IAN Ponorogo, para dosen dan tendik, serta mahasiswa/i IAIN Ponorogo.
Peringatan Hari Santri Nasional yang ke-8 tahun ini mengusung tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Kegiatan ini diawali dengan membaca surat Al-Fatihah. Setalah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Adapun sambutan pertama adalah dari ketua panitia yaitu Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag.,. beliau menyampaikan tentang martabat kemanusiaan agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik yaitu berguna untuk bangsa, negara, agama, dan masyarakat.
Sambutan berikutnya adalah dari Rektor IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag.,. Beliau menyampaikan tentang usaha manusia untuk menemukan hal-hal baru yang dapat bermanfaat kemanusiaan. Dengan langkah ini, kita dapat mengabdi dan berbakti untuk negeri, sehingga Indonesia semakin jaya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pelaksanaan istighosah bersama yang dipimpin langsung oleh Dr. H. Moh. Munir, M.Ag. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Mahalul Qiyam yang diiringi oleh group Hadrah Al-Habsyi. Acara Peringatan Hari Santri Nasional ini diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. H. Saifulloh, M.Ag., Dr. H. Ahmad Munir, M.Ag., dan Drs. H. M. Muhsin, M.H.,. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan khidmat.
Tujuan dari acara peringatan Hari Santri Nasional ini yaitu untuk mengenang semangat perjuangan para santri ketika melakukan perlawanan terhadap penjajah yakni dalam peristiwa Resolusi Jihad. Selain itu adalah untuk meneladani perjuangan tersebut dan menumbuhkan nasionalisme serta mampu berkontribusi untuk membangun negeri.
