Selasa, 24 Desember 2024. Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo melaksanakan Studi Banding Pengelolaan Manuskrip Sejarah dengan Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 8 orang yang terdiri dari Wadek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Iswahyudi, M.Ag., Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (Kajur SPI), Muchlis Daroini, M..Kom.I., Tendik FUAD, Wahid Hasyim Suyatno, S.Sos. dan beberapa dosen Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo. Kegiatan Studi Banding Pengelolaan Manuskrip Sejarah ini bertempat di Kantor Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya, Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Ketua LTN PWNU Surabaya, Jawa Timur, H. Helmy M. Noor., Sekretaris LTN PWNU, Ust. Taufiq, Wakil Sekretaris LTN PWNU, Ust. Edy, Gus Karomi, Dr. Hafidz, dan Tim LTN PWNU Surabaya.
Pada kesempatan ini Ketua LTN PWNU Surabaya, Jawa Timur, H. Helmy M. Noor., memberikan ucapan terimakasih kepada Tim dari IAIN Ponorogo yang telah berkenan untuk berkunjung ke LTN PWNU. Selanjutnya, ia memaparkan materinya tentang bagaimana pengelolaan manuskrip sejarah. Menurutnya, LTN bukan hanya Lembaga yang bertugas untuk mengkaji saja, tetapi jauh daripada itu bahwa Ta’lif dapat dimaknai menulis dan mencetak buku. Sedangkan Wan Nasyr dapat dimaknai sebagai digital. Dengan demikian, maka kita harus mengubah pola pikir tim dan memiliki spirit muda yang produktif. Manuskrip menjadi produk unggulan di masa lalu, akan tetapi di era sekarang sangat sedikit yang minat untuk mengkajinya karena mungkin kurang menarik dalam kemasannya. Oleh karena itu, LTN mengisi ruang yang kosong dengan digital, misalnya mengambil isi kitab lama untuk dibuat konten, quotes, grafis dan sebagainya. Sehingga hal ini dapat dinikmati dan diminati oleh anak-anak muda generasi milineal sebagai referensi. Di samping itu, kita harus membuat atau memproduksi konten-konten digital dari manuskrip tersebut dan mendigitalisasikan sedemikain rupa agar menarik dan menyebarkannya ke ruang publik. Terakhir, ia menyampaikan bahwa terdapat kurang lebih sekitar 3000 (tiga ribu) naskah atau manuskrip dan pusatnya ada di Nahdhotul Turats Bangkalan, Madura.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan tanya-jawab antara Tim dari IAIN Ponorogo dengan Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya. Selain itu, pada kesempatan ini Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam (Kajur SPI), Muchlis Daroini, M. Kom.I., menjadi narasumber pada acara podcast di Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya, Jawa Timur. Kemudian acara ini dilanjutkan dengan photo bersama antara Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya dan Tim dari IAIN Ponorogo
Tujuan Studi Banding Pengelolaan Manuskrip Sejarah ini di antaranya sebagai berikut. Pertama, sebagai bentuk silaturahmi antara IAIN Ponorogo dengan Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya, Jawa Timur. Kedua, sebagai bentuk kerjasama antara IAIN Ponorogo dengan Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PWNU Surabaya dalam pengelolaan Manuskrip Sejarah. Ketiga, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana tata cara pengelolaan manuskrip sejarah mulai dari mendapatkan manuskrip, pengelolaan manuskrip, perawatan hingga pengkajian manuskrip terutama dalam bentuk digitalisasi dan cara mempublikasikannya. Keempat, untuk meningkatkan hubungan kelembagaan dan kekeluargaan serta memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak, agar lebih berhasil dalam pembinaan dan pengembangan bersama terutama dalam pengembangan Tri Darma Perguruan Tinggi.