Skip to content

Laksanakan Tugas Pengabdian Masyarakat, Wadek III FUAD jadi Narasumber Peringatan Nuzulul Qur’an di Kemenag Ponorogo

Senin, 10 April 2023. Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo, Dr. Iswahyudi, M.Ag memenuhi permohonan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo menjadi narasumber dalam kegiatan kajian Ramadan dengan tema “Peringatan Nuzulul Qur’an”. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, di hadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, Bapak Dr. KH. Mohammad Nurul Huda, M.Pd, segenap kasi Penyelenggara Kantor Kementerian Agama kabupaten Ponorogo dan peserta dari seluruh Aparatur Sipil Negara dilingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. Kajian Ramadan tersebut juga ditayangkan secara live via youtube humas kemenag ponorogo untuk dapat diikuti oleh warga Kemenag diseluruh satuan kerja madrasah dan Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Menurut yang disampaikan oleh pemandu acara kajian tersebut, yaitu ibu Indun Fanani, S.Th.I, M.Pd, bahwa kajian tersebut merupakan salah satu syiar kegiatan Ramadan kantor Kemenag, diadakan setiap satu minggu dua kali, yaitu hari senin dan kamis, dengan narasumber kajian dari berbagai unsur pemateri yang mempunyai kompetensi dibidangnya, melengkapi kebutuhan tema kajian selama bulan Ramadan. “Pada kesempatan kali ini kita akan memperingati nuzulul Qur’an, akan kita kaji secara ilmiah bersama narasumber hari ini dari kalangan akademisi, yaitu bapak Dr. K. Iswahyudi, M.Ag.” kata indun dalam pengantar kajian tersebut.

 

Setelah itu acara diserahkan kepada narasumber. Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan tentang korelasi peringatan nuzulul Qur’an sebagai momentum merawat kerukunan umat. Menurutnya bahwa adanya toleransi itu adalah karena adanya perbedaan. Al-Qur’an hadir atau turun memunculkan perbedaan. Turunnya Al-Qur’an digambarkan atau dikiaskan sesuai dengan apa yang mudah dipahami oleh manusia. Terdapat tiga pendapat tentang turunnya Al-Qur’an tersebut; pertama, Al-Qur’an turun dari lauhil mahfud ke baitul Izza sekaligus. Ulama’ sepakat hal tersebut terjadi pada tanggal 24 ramadan yang disebut lailatul Qadar. Setelah itu baru diturunkan berangsur-angsur selama 23 tahun sesuai situasi kondisi pada saat itu. Kedua, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama 23 lailatul Qadar. Ketiga, Al-Qur’an diturunkan langsung dari lauhil mahfud kepada nabi Muhammad SAW. Peringatan nuzulul Qur’an yang sering diperingati oleh masyakat pada tanggal 17 ramadan adalah peristiwa saat turunnya surat Al-‘alaq, yaitu pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu. Nuzulul Qur’an mengajarkan untuk bukan hanya untuk kerukunan umat beragama namun juga kerukunan dalam keluarga.

Ketua komisi ukhuwah Islamiah dan kerukunan antar umat beragama Majelis Ulama’ Indonesia tersebut melanjutkan penjelasannya dalam kajian, bahwa Al-Qur’an mempunyai dua karakter, yaitu centrifugal dan centripetal. Centrifugal adalah bahwa Al-Qur’an membuka ruang yang besar untuk berbeda pendapat. Sedangkan centripetal memberikan pemahaman bahwa agar pemahaman umat islam bergerak menuju pusat. Dari karakter Al-Qur’an tersebut, maka kita perlu memahami adanya perbedaan-perbedaan yang ada disekitar kita, sehingga kita mampu untuk bertoleransi. Contoh-contoh setiap penjelasan tersebut disampaikan jelas olehnya, sehingga peserta kajian sangat memperhatikan dengan seksama, mencoba memahami penjelasan narasumber.

Sebelum kajian Ramadan tersebut diakhiri, acara disambung dengan sambutan dari Kepala Kemenag, beliau menyampaikan pesan kepada seluruh ASN kemenag agar dapat memahami apa yang disampaikan narasumber dan juga dapat mengaplikasikan dalam amalan ibadah mereka, perbanyak referensi agar dapat bertoleransi, pungkasnya.

Satu momen agenda pada kesempatan kajian tersebut yaitu doa atau niat tasaruf zakat fitrah ASN Kemenag ke Baznas Kabupaten. Kepala Kemenag menyerahkan doa tersebut untuk dipimpin oleh bapak Iswahyudi.

Pengabdian masyarakat wakil dekan III FUAD IAIN Ponorogo tersebut, akan berlanjut nanti malam di pendopo Kabupaten Ponorogo dalam acara peringatan Nuzulul Qur’an juga diselenggarakan oleh Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh NU Ponorogo, beliau sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, pungkas pembawa acara kajian kemenag memberikan informasi, kemudian menutup kajian Ramadan tersebut.